Jumat, 14 Maret 2008

Arti Salib

ARTI SALIB

Jika Kekristenan adalah Kristus, maka salib-Nya adalah kunci untuk mengerti tentang Dia. Ruang yang diberikan untuk mencatat kejadian selama satu minggu terakhir sebelum Penyalib an menjadi bukti betapa penting para murid melihat arti kematian-Nya. Hal itu menghabiskan 30 persen Injil Matius, 37 persen Injil Markus, 25 persen Injil Lukas, dan 41 persen Injil Yohanes.[1]

P. T. Forsyth, seorang theolog Inggris, berkata, "Bagi kita Kristus adalah salib-Nya, Keseluruhan Kristus baik di sorga atau di bumi terletak di dalam apa yang Dia kerjakan di atas salib .... Anda belum mengerti tentang Kristus sampai Anda mengerti arti salib-Nya." [2] Theolog besar pertama gereja, Rasul Paulus, pasti setuju dengan Forsyth. Lihat bagaimana dia menggambarkan hidup dan pelayanannya: "Kami memberitakan Kristus yang disalibkan" (1 Korintus 1:23); "Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan" (1 Korintus 2:2); "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14).

Pembahasan kita mengenai Salib ada di bawah tema besar, "Yesus Adalah Jalan". Hal ini dikarenakan pada saat Yesus berkata bahwa Dia adalah jalan dalam Yohanes 14:6, maksud-Nya Dia akan menjadi jalan melalui kematian, seperti ditunjukkan oleh konteks dari ayat ini (Yohanes 13:33-14:5). Apa yang dicapai oleh Salib Kristus begi tu I uas dan dalam sehingga banyak penafsiran akan hal ini bermunculan di sepanjang sejarah gereja. [3] Di sini kita akan menyajikan tiga aliran utama dari beragam penafsiran yang ada: pendekatan objektif, pendekatan subjektif, dan pendekatan dramatis. Ketiga pendekatan ini tidak saling eksklusif. Masing-masing menjelaskan satu faset dari makna peristiwa hebat ini, yang kedalamannya tidak akan pernah bisa kita ketahui sepenuhnya.

Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar: