Jumat, 14 Maret 2008

Selalu Mengandalkan Tuhan
Kebersamaan dengan sahabat-sahabat kita sungguh indah sekali, apalagi kita semua itu mau saling menolong satu sama yang lainnya.
Terbukti kebersamaan yang kita jalani itu, waktu natalan tahun 2006 lalu, kita bersama-sama saling tolong menolong untuk kemajuan suatu organisasi yang kita jalankan tersebut.

Saudara, kehidupan ini merupakan suatu perjalanan. Perjalanan yang cukup panjang, dan kadang sangat melelahkan, bahkan perjalanan hidup ini selalu diselingi dengan banyak rintangan.

Ada 2 macam perjalanan di dalam hidup ini :

1. Jalan yang panjang dan lurus tanpa halangan, seperti jalan tol.
2. Jalan yang berkelok-kelok dan banyak rintangan.

Nah, berjalan dengan Tuhan itu seperti perjalanan yang kedua, akan ada banyak rintangan, masalah, air mata, dan padang gurun, dsb. Namun lewat kita selalu mengandalkan Tuhan, kita akan mampu berjalan bersama dengan uhan di sepanjang tahun ini.

Saudara, walaupun perjalanan hidup ini penuh dengan tantangan, namun Tuhan berjanji untuk menolong kita di setiap langkah kita.

Mazmur 119: 67, 71 “Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu.”

Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu, ini artinya masalah dan tindasan atas hidup kita itu juga Tuhan rencanakan, supaya apa ? Supaya dalam segala keadaan kita tetap mengandalkan Tuhan, amen ?

Ketahuilah Tuhan peduli akan setiap kehidupan kita! Mari di sepanjang tahun ini kita tetap mengandalkan Tuhan. Sebab “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan ! “

Sepanjang tahun 2008 ini kita akan diberkati Tuhan kalau kita selalu mengandalkan

DIA… amen?


Arti Salib

ARTI SALIB

Jika Kekristenan adalah Kristus, maka salib-Nya adalah kunci untuk mengerti tentang Dia. Ruang yang diberikan untuk mencatat kejadian selama satu minggu terakhir sebelum Penyalib an menjadi bukti betapa penting para murid melihat arti kematian-Nya. Hal itu menghabiskan 30 persen Injil Matius, 37 persen Injil Markus, 25 persen Injil Lukas, dan 41 persen Injil Yohanes.[1]

P. T. Forsyth, seorang theolog Inggris, berkata, "Bagi kita Kristus adalah salib-Nya, Keseluruhan Kristus baik di sorga atau di bumi terletak di dalam apa yang Dia kerjakan di atas salib .... Anda belum mengerti tentang Kristus sampai Anda mengerti arti salib-Nya." [2] Theolog besar pertama gereja, Rasul Paulus, pasti setuju dengan Forsyth. Lihat bagaimana dia menggambarkan hidup dan pelayanannya: "Kami memberitakan Kristus yang disalibkan" (1 Korintus 1:23); "Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan" (1 Korintus 2:2); "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14).

Pembahasan kita mengenai Salib ada di bawah tema besar, "Yesus Adalah Jalan". Hal ini dikarenakan pada saat Yesus berkata bahwa Dia adalah jalan dalam Yohanes 14:6, maksud-Nya Dia akan menjadi jalan melalui kematian, seperti ditunjukkan oleh konteks dari ayat ini (Yohanes 13:33-14:5). Apa yang dicapai oleh Salib Kristus begi tu I uas dan dalam sehingga banyak penafsiran akan hal ini bermunculan di sepanjang sejarah gereja. [3] Di sini kita akan menyajikan tiga aliran utama dari beragam penafsiran yang ada: pendekatan objektif, pendekatan subjektif, dan pendekatan dramatis. Ketiga pendekatan ini tidak saling eksklusif. Masing-masing menjelaskan satu faset dari makna peristiwa hebat ini, yang kedalamannya tidak akan pernah bisa kita ketahui sepenuhnya.

Tuhan Yesus Memberkati